Rangkuman Materi IPS kelas X
Rangkuman materi IPS Semester 1
MEMAHAMI KEHIDUPAN SOSIAL MANUSIA
A. MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU
Definisi
manusia sebagai mahluk individu sangat mengarah pada karakterisktik
khas yang di miliki manusia sebagai mahluk hidup yang membedakan dirinya
dengan mahluk yang lain . karakter khas yang miliki setiap individu yakni meliputi fisik , kepribadian , yaitu sifat yang khas yang di miliki seseorang .
Sebagai
mahluk individu , manusia mempunyai keinginan, kebutuhan , kebiasaan ,
cita-cita yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Kontak social
yang bersifat positif mengarah pada suatu kerja sama , sedangkan yang
bersifat negative mengarah pada suatu pertentangan bahkan sama sekali
tidak menghasilkan interaksi social.
Interaksi
social yang terjadi di antara manusia dapat berupa kerja sama ,
persaingan , akomodasi dan juga berbentuk pertentangan atau pertikaian.
B. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL
Manusia
sebagai mahluk individu , manusia juga disebut sebagai mahluk social
yang berarti manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan
untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia lain , atau dengan
kata lain manusia tak kan bisa hidup tanpa bantuan orang lain dengan
demikian kita senantiasa saling bekerja sama demi kelangsungan hidup
ini. Kemudian interaksi ini berbentuk kelompok di sebut juga dengan ZOON
POLITICON.
Istilah
terserbut pertama kali di kemukakan oleh Aristoteles yang artinya
manusia sebagai binatang politik. Sifat berkelompok pada manusia di
dasari pada kepemilikan kemampuan untuk berkomunikasi , mengungkapkan
rasa dan kemampuan untuk saling bekerja sama. Selain
itu juga adanya kepemilikan nilai pada manusia untuk hidup bersama
dalam kelompok , antara lain : nilai kesatuan , nilai solidaritas, nilai
kebersamaan , dan nilai berorganisasi.Nilai adalah prinsip-prinsip
dasar yang di anggap paling baik , paling bermakna , paling berguna ,
paling menguntungkan dan paling dapat mendatangkan kebiasaan bagi
manusia.
Pengelompokan
manusia menjadi berbagai macam bentuk perilaku berkelompok tersebut di
sebabkan oleh banyak factor. Menurut Smelser , factor determinan dari
perilaku kolektif manusia adalah :
a. Kesesuaian
structural yaitu stuktur social masyarakat dapat menjadi factor
penunjang atau penghambat munculnya perilaku berkelompok manusia , dalam
kenyataannya masyarakat tradisional yang sederhana lebih sulit
melahirkan perilaku berkelompok di bandingkan dengan masyarakat modern.
b. Ketegangan structural yaitu
pencabutan hak dan kekhawatiran akan hilangnya sesuatu sebagai penyebab
timbulnya perilaku berkelompok manusia , perasaan adanya ketidakadilan mendorong
banyak orang untuk melakukan tindakan ekstrim , kelas social bawah ,
kelompok minoritas tertekan , kelompok yang hasil jerih payahnya
terancam , serta kelompok social atas yang khawatir akan kehilangan
hak-hak istimewanya merupakan manusia yang secara sruktural
berkemungkinan melahirkan perilaku kolektif.
c. Kemunculan dan penyebaran suatu pandangan atau ajaran bisa menjadi pemicu munculnya perilaku kolektif manusia.
d. Adanya
factor pemercepat , yaitu perilaku ucapan dan gerakan yang menjadi
pemicu munculnya perilaku kolektif , contoh desas desus dan issu bisa
menjadi alasan pemercepat munculnya perilaku kolektif.
e. Mobilitas
tindakan , perilaku kolektif manusia sering di koordinir oleh pemimpin
kelompok yang memulai , menyarankan dan mengarahkan suatu kegiatan
kolektif manusia.
f. Control
social masyarakat , semua perilaku kolektif manusia baik yang meruasak
maupun yang membangun pada dasarnya banyak di pengaruhi oleh kinerja
dari lembaga control social masyarakat seperti pemimpin , polisi , propaganda dan berbagai lembaga control social lain yang ada dalam masyarakat.
C. INTERAKSI SOSIAL
Interkasi
social merupakan hubungan-hubungan social yang dinamis yang menyangkut
hubungan antara orang-perorangan , antara kelompok-kelompok manusia ,
maupun antara perorangan dengan kelompok.
Dari
pengertian tersebut , dapat di bedakan pola-pola interaksi social dalam
kehidupan sehari-hari , yaitu dalam wujud sebagai berikut :
a. Interaksi social antar individu
Apabila
dua individu bertemu , proses interaksi pun akan di mulai pada saat
mereka saling tegur , berjabat tanagn , dan berkomunikasi.
b. Interaksi social antara individu dan kelompok
Wujud
interaksi social semacam ini dapat di tunjukan pada contoh seorang guru
yang mengadakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Pada tahap awal
guru akan mencoba menguasai kelasnya sehingga proses interaksi social
akan berlangsung dan berjalan seimbang antara guru dan kelompok.
c. Interaksi social antar kelompok manusia
Bentuk
interaksi semacam ini menunjukkan bahwa kepentingan individu dalam
kelompok merupakan suatu kesatuan dan berhubungan dengan individu dalam
kelompok lain.
Dari pola-pola interaksi tersebut dapat di simpulkan bahwa interaksi social mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Jumlah pelakunya lebih dari satu orang
2. Adanya komunikasi antar pelaku dengan menggunakan symbol-simbol
3. Adanya dimensi waktu yang meliputi masa lalu , masa kini dan masa yang akan datang
4. Adanya tujuan yang akan di capai dari hasil hasil interaksi social tersebut.
D. FAKTOR-FAKTOR PENDORONG INTERAKSI SOSIAL
Menurut
Soejono Soekanto , minimal ada empat factor pendorong terjadinya
interaksi social dalam masyarakat yaitu Imitasi , Sugesti , Identifikasi
, Simpati.
a. Imitasi
Imitasi
adalah proses peniruan tingkah laku orang lain untuk di terapkan pada
diri seseorang yang meniru proses tersebut. Contoh : orang akan meniru
orang lain yang di anggap memiliki daya pesna lebih tinggi dan pantas
untuk di tiru , seperti cara berpakaian , bergaul , bertingkah dan
berpidato.
b. Sugesti
Sugesti
adalah suatu pendapat , saran , pandangan atau sikap yang di erikan
seseorang kepada orang lain dan di terima tanpa di sertai daya kritik.
Pada umumnya sugesti di peroleh dari hal-hal berikut :
1. Orang yang berwibawa seperti ulama , kyai , dai , orang tua dan pemimpin Negara
2. Orang
yang mempunyai kedudukan tinggi , seperti presiden , wakil presiden ,
panglima TNI , gubernur , bupati dan lain sebagainya.
3. Kelompok selebriti seperti artis film , penyanyi , penari.
4. Iklan di media massa , bak media cetak maupun elektronik.
5. Kelompok mayoritas atau yang berkuasa terhadap kelompok minoritas yang di kuasai.
c. Identifikasi
Identifikasi
merupakan suatu kecendrungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama
dengan pihak lain. Identifikasi mempunyai sifat lebih mendalam daripada
imitasi , karena kepribadian seseorang seseorang dapat terbentuk melalui
proses ini.
d. Simpati
Simpati
adalah proses dimana seseorang merasa tertarik pada pihak lain. Dalam
proses ini perasaan seseorang memegang peranan sangat penting karena ia
merasakan bahwa dirinya seolah-olah berada di keadaan yang di alami
orang lain dan merasakan apa yang di lakukan , bahkan yang di derita oleh orang lain.
E. SYARAT-SYARAT TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL
A. Kontak social
Kata
kontak berasal dari bahasa latin yaitu con atau cum yang berarti
“bersama-sama” , dan kata tango yang berrati “menyentuh”. Dengan
demikian kata kontak social berarti bersama-sama menyentuh.
Kontak social di bedakan menjadi 3 bentuk :
1. Antar orang perorang
Proses
ini berlangsung dalam kehidupan setiap keluarga , dan di mulai dengan
proses sosialisasi yang di lakukan oleh anak-anak kecil yang
sedang mempelajari kebiasaan dalam keluarga , norma-norma yang berlaku
serta nilai-nilai social yang di anut oleh keluarga tersebut.
2. Antara individu dan suatu kelompok manusia
Proses
ini dapat terjadi apabila seseorang merasakan bahwa
tindakan-tindakannya berlawanan dengan norma-norma masyarakat. Misalnya ,
suatu partai politik memaksa anggota-anggotanya untuk menyesuaikan diri
denan ideology dan program kerjanya.
3. Antara satu kelompok manusia dengan kelompok manusia yang lain
Hal
ini dapat terjadi antara dua partai politik yang mengadakan kerja sama
untuk mengalahkan partai politik yang lain di dalam suatu pemilu.
Dalam kehidupan sehari-hari , kontak social dapat di lakukan dengan berbagai cara , diantaranya ialah :
1. Kontak social yang di lakukan berdasarkan cara-cara komunikasinya . terdiri atas :
a. Kontak
langsung , yaitu pihak komunikator menyampaikan pesannya secara
langsung kepada orang lain , baik melalui tatap muka maupun melalui alat
bantu komunikasi . contoh , presiden RI berjabat tangan dengan tamu
Negara lain dalam suatu pertemuan.
b. Kontak
tidak langsung , yaitu pihak komunikator menyampaikan pesannya kepada
pihak lain melalui pihak ketiga. Contohnya , seseorang mengirimkan uang
dan berita kepada saudaranya melalui bantuan kantor pos.
2. Kontak social berdasarkan terjadinya proses komunikasi , di bedakan menjadi dua yakni :
a. Kontak primer
Kontak
ini terjadi apabila seseorang mengadakan hubungan secara langsung dan
bertatap muka , seperti berjabat tangan , saling senyum dan saling
menyapa .
b. Kontak sekunder
Merupakan kontak social yang memerlukan suatu perantara . kontak social semacam ini dapat di bedakan menjadi :
1. Kontak
sekunder langsung , yaitu hubungan yang di lakukan dengan menggunakan
bantuan alat-alat komunikasi langsung seperti telepon , telegraf , radio
, dan televisi.
2. Kontak
sekunder tidak langsung , yaitu kontak social yang memerlukan bantuan
pihak ketiga , seperti bantuan teman untuk diperkenalkan dengan
seseorang
B. Komunikasi
Komunikasi
adalah suatu tafsiran seseorang terhadap perilaku orang yang berwujud
pembicaraan , gerak-gerik badaniah , sikap maupun perasaan-perasaan
tertentu yang ingin di sampaikan oleh orang yang bersangkutan dan
kemudian orang tersebut memberikan reaksi terhadap perasaan yang ingin
di sampaikannya.
F. SOSIALISASI
Pengertian sosialisasi menurut beberapa ahli antara lain sebagai berikut :
1. Bruce I. Cohen
Sosialisasi
adalah proses dimana manusia mempelajari tata cara kehidupan dalam
masyarakatnya , untuk memperoleh kepribadian dan membangun kapasitas
untuk berfungsi , baik sebagai individu maupun sebagai anggota kelompok .
2. Charlotte Buchler
Sosialisasi
merupakan proses yang membantu yang dilakukan melalui belajar dan
menyesuaikan diri , bagaimana cara hidup dan cara berfikir kelompoknya.
3. Karel I. Veeger
Sosialisasi merupakan proses pada seseorang yang sedang belajar menjadi anggota masyarakat.
4. Soerjono Soekanto
Sosialisasi
merupakan proses dimana anggota masyarakat yang baru mempelajari
norma-norma dan nilai-nilai masyarakat . dimana dia menjadi anggotanya.
Dapat
di simpulkan dari beberapa pengertian sosialisasi para ahli ,
sosialisasi adala suatu proses ketika anggota masyarakat yang baru
mempelajari nilai-nilai dan norma-norma masyarakat , dimana ia menjadi
anggota kelompoknya sehingga seorang individu mendapatkan pembentukan
sikap untuk berprilaku sesuai dengan perilaku yang di harapkan oleh
kelompoknya.
G. PERAN NILAI DAN NORMA SOSIAL DALAM PROSES SOSIALISASI
Nilai
dan norma social mempunyai kedudukan penting dalam masyarakat. Oleh
karena itu , nilai dan norma harus di junjung tinggi , di bina dan di
pertahankan sehingga keberadaannya tidak di remehkan dan terancam punah.
Untuk
mempertahankan itu , setiap individu dalam masyarakat harus memahani
nilai dan norma social tersebut kemudian melaksanakan dan mematuhinya
sehingga keteraturan di dalam masyarakat akan terwujud.
v CIRI-CIRI NILAI SOSIAL
1. Di pelajari melalui sosialisasi
2. Di sebarkan dari individu yang satu ke individu yang lainnya , yang merupakan warga masyarakat.
3. Merupakan hasil interaksi antar warga masyarakat
4. Mempengaruhi perkembangan diri seseorang
5. Pengaruh dan nilai tersebut berbeda pada setiap anggota masyarakat
6. Berbeda antara kebudayaan yang satu dan kebudayaan yang lain
H. FUNGSI NILAI DAN NORMA SOSIAL
A. FUNGSI NILAI SOSIAL
Nilai social memiliki fungsi , yaitu sebagai berikut :
1. Sebagai pelindung
Dalam
hal ini hanya nilai-nilai pokok yang daya pelindungnya sangat besar
merupakan nilai social yang berfungsi sebagai pelindung.
2. Sebagai petunjuk arah dan pemersatu yaitu :
a. Memberikan seperangkat alat untuk menetapkan harga social dari suatu kelompok
b. Mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku
c. Merupakan penentu terakhir bagi manusia dalam memenuhi peranan sosialnya.
d. Sebagai alat solidaritas di kalangan anggota kelompok atau masyarakat
e. Sebagai alat pengontrol perilaku masyarakat
3. Sebagai motivator
Nilai
social berfungsi mendorong dan menuntun warga untuk berbuat baik ,
karena nilai social yang luhur telah memunculkan harapan baik dalam diri
manusia
.
B. FUNGSI NORMA SOSIAL
Norma social memiliki fungsi , yaitu sebagi berikut :
1. Sebagai
factor perilaku yang memungkinkan seseorang untuk menentukan lebih dulu
bagaimana tindakannya akan di nilai oleh orang lain.
2. Sebagai aturan yang mendorong seseorang atau kelompok untuk mencapai nilai-nilai social
3. Sebagai unsur pengendali dalam hidup masyarakat
Dalam kehidupan sehari-hari terdaoat lima macam norma pokok sebagai berikut :
1. Norma
agama , yaitu norma yang berhubungan dengan agama , di dalamnya
terdapatpetunjuk hidup yang berasal dari Tuhan bagi umat-Nya , untuk
mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
2. Norma
kelaziman , yaitu aturan yang berhubungan dengan kebiasaan masyarakat
yang umumnya di lakukan , karena kebiasaan itu di anggap baik dan sopan.
3. Norma
kesusilaan , yaitu berupa perintah yang datang dari hati nurani ,
merupakan aturan yang berhubungan dengan perbuatan baik dan buruk yang
datang dari dalam hati nurani.
4. Norma
kesopanan , yaitu norma yang di anggap sebagai tuntunan pergaulan
sehari-hari dan merupakan aturan hidup dari pergaulan sehari-hati dan
merupakan aturan hidup dari pergaulan sekelompok masyarakat.
5. Norma hukum , yaitu hukum resmi yang berlaku dalam masyarakat pada suatu Negara yang di buat oleh pemerintah.
I. TAHAP-TAHAP DALAM PROSES SOSIALISASI
Proses sosialisasi terjadi melalui empat tahap , yaitu sebagai berikut :
a. Persiapan
Pada
tahap ini anak mulai belajar mengambil peranan orang-orang di
sekelilingnya , terutama orang yang paling dekat dalam keluarganya,
seperti ayah , ibu , kakak , nenek dan saudara-saudaranya. Tahap ini
merupakan tahap yang paling baik bagi orang tua untuk menanamkan
norma-norma agama dalam mengisi jiwa anak yang masih balita.
b. Meniru ( play stage )
Pada
tahap kedua , anak tidak hanya menegtahui peranan yang harus ia jalani ,
tetapi juga mengetahui peranan yang harus di jalankan orang lain .
c. Siap bertindak ( game stage )
Pada
tahap ini , anak di anggap mampu mengambil peranan yang di jalankan
orang lain dalam masyarakat luas. Sebagai contoh , seorang siswa yang
juga anggota OSIS mampu memahami peranan yang di jalankan oleh pengurus
OSIS.
d. Menerima norma ( Generalized other )
Pada
tahap keempat ini , seorang anak telah siap menjalankan peranan sebagai
manusia seutuhnya. Ia mulai memiliki kesadaran akan tanggung jawabnya.
Apabila ai berhasil dengan baik , ia akan mendapatkan pujian dari
masyarakat. Sebaliknya , apabila ia gagl , ia harus siap mendapat sanksi
dari masyarakat.
Ada tiga proses penting dari sosialosasi dalam membentuk suatu perilaku yaitu sebagai berikut :
a. Dalam
proses sosialosasi itu sseorang mendapatkan bayangan dirinya . bayangan
diiri ini timbul setelah memperhatikan pandangan, penilaian dan
perilaku orang lain terhadap dirinya.
b. Proses
sosialosasi juga membentuk kedirian yang ideal. Orang yang bersangkutan
mengetahui dengan pasti apa yang harus di lakukan agar dapat memperoleh
pujian dan rasa cinta dari orang lain.
c. Proses
sosialosasi pada akhirnya membnetuk kedirian manusia itu dengan jalan
membangun suatu ego. Ego secara umum dapat di katakan sebagai fungsi
pengontrol yang integrative dalam kedirian seseorang. Ego dapat
dikatakan dengan hati nurani.
J. JENIS SOSIALISASI
Sosialosasi
merupakan suatu proses yang berlangsung sepanjang hayat. Robert M.Z.
Lawang menggolongkan proses sosialisasi menjadi dua macam, yaitu :
a. Sosialisasi Primer
Sosialisasi
primer merupakan proses sosialisasi yang terjadi pada tahap awal dalam
lingkungan keluarga yang di alami seorang individu sejak kecil saat ia
mulai berkenalan dengan masyarakat.
Proses
sosialisasi ini terjadi ketika seorang anak berusia sekitar 0-4 tahun.
Peranan keluarga dalam sosialosasi ini sanagtlah penting. Orang tua
harus mampu memberikan bimbingan dan arahan agar kelak dapat
menyesuaikan diri dalam kelompoknya, baik dalam keluarga , sekolah
maupun masyarakat.
b. Sosialisasi sekunder
Sosialisasi
sekunder adalah Sosialisasi tahap kedua yang terjadi di luar lingkungan
keluarga , dimana individu yang sudah di Sosialisasikan di perkenalkan
ke dalam sector baru. Dengan kata lain , Sosialisasi sekunder merupakan
proses Sosialisasi yang terjadi setelah Sosialisasi primer dan
berlangsung hingga akhir hayatnya.
K. TIPE-TIPE SOSIALISASI
a. Sosialisasi formal
Sosialisasi
ini berlangsung melalui lembaga-lembaga yang berwenang menurut
ketentuan yang berlaku dalam Negara seperti pendidikan di sekolah dan
pendidikan militer.
b. Sosialisasi informal
Sosialisasi
ini berlangsung melalui interaksi secara informal atau bersifat
kekeluargaan , seperti antara teman , sahabat , dan kelompok social lain
yang ada di masyarakat.
L. MEDIA ( AGEN ) SOSIALISASI
a. Keluarga
Keluarga
merupakan lingkungan yang pertama bagi seseorang dalam mengalami proses
Sosialisasi . Dalam keluarga , sejak kecil seseorang di ajarkan
dasar-dasar pola pergaulan yang baik. Dengan begitu, anak pun menjadi
tau dan memahami bagaimana ia harus berperilaku di tengah-tengah
masyarakat.
b. Sekolah
Proses
Sosialisasi di sekolah di mulai ketika anak berusia 5-6 tahun. Dalam
hal ini, sekolah mengajarkan pengetahuan dan keterampilan untuk
mempengaruhi perkembangan intelektual dan mengajarkan tata tertib pada
anak.
c. Media massa
Media
masaa merupakan media komunikasi yang dapat mengjangkau sejumlah besar
orang. Media masaa juga merupakan media sosialisasi yang berpengaruh
terhadap perilaku masyarakatnya, tang terdiri atas media cetak dan media
elektronik. Media massa juga mempengaruhi perkembangan kepribadian
seseorang, terutama dengan pesatnya perkembangan teknologi.
d. Teman sepermainan
Teman
sepermainan merupakan teman yang biasanya memiliki unsure yang sebaya
denganmu , mungkin mereka teman sekolah atau tetangga dekat rumah.
M. TUJUAN POKOK SOSIALISASI
Dengan Sosialisasi setiap individu diharapkan dapat :
1. Menyesuaikan perilaku yang di harapkan dan di anggap baik masyarakat
2. Mengenal dirinya dan mengembangkan segala kemampuan dengan lingkungan sosialnya,
3. Mampu menjadi anggota masyarakat yang baik sehingga berguna bagi dirinya dan masyarakat
4. Memperoleh konsep tentang dirinya
5. Menanamkan kepada seseorang nilai-nilai kepercyaan poko yang ada di masyarakat
6. Membantu seseorang mengendalikan fungsi-fungsi organic
N. KEPRIBADIAN
Pengertian
kepribadian menurut para ahli sangat beragam , tergantung dari sisi
para ahli memandang. Istilah kepribadian , ada yang memaknai sebagai
keterampilan atau kecakapan social yang baik. Kepribadian individu di
nilai berdasarkan kemampuan memperoleh reaksi-reaksi positif dari
berbagai orang dalam berbagai keadaan .
Kepribadian
juga di artikan sebagai sifat hakiki seseorang yang tercermin pada
sikap dan perilakunya yang membedakan dirinya dengan orang lain.
Sumadi Suryabrata
mendefinisikan kepribadian sebagai suatu kebulatan yang terdiir
aspek-aspek jasmaniah dan rohaniah , bersifat dinamik dalam hubungannya
dengan lingkungan , khas , berbeda dengan orang-orang lain , dan
berkembang di pengaruhi oleh factor-faktor yang berasal dari dalam dan
luar diri.
Allport member pengertian kepribadian dengan menyebutkan sebagai definisi bio-sosial dan definisi bio-fisik , secara utuh.
Dengan
demikian dapat disimpulkan, kepribadian merupakan sesuatu yang member
tata-tertib dan keharmonisan terhadap segala macam tingkah laku
berbeda-beda yang di lakukan oleh individu.
Dasar
pokok perilaku manusia adalah fakto-faktor biologis dan fsikologis.
Factor biologis dapat mempengaruhi kepribadian secara langsung ,
misalnya seorang yang mempunyai badan yang lemah cenderung mempunyai
sifat rendah diri yang tinggi. Begitu juga sebaliknya.
Beberapa
factor biologis yang mempengaruhi kepribadian manusia adalah system
saraf, watak , seksual , proses pendewasaan , dan juga kelainan biologis
.
Sedangkan factor psikologis yang dapat mempengaruhi kepribadian manusia adalh unsure temperamen , kemampuan belajar , perasaan , keterampilan , keinginan dan lain sebagainya.
O. UNSUR-UNSUR KEPRIBADIAN
Pembentukan
kepribadian merupakan suatu proses dalam hidup bermasyarakat .
kepribadian terdiri atas tiga unsure pembentuknya, yaitu sebagai berikut
:
a. Pengetahuan
Merupakan
unsure-unsur yang mengisi akal dan alam jiwa seorang manusia yang sadar
dan secara nyata terkandung di dalam otaknya. Unsure pengetahuan
seorang individu yang sadar meliputi seluruh penggambaran , persepsi ,
pengamatan , konsep dan fantasi.
b. Perasaan
Adalah
suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang di nilai sebagai keadaan
positif atau negative akibat pengaruh dari pengetahuannya.
c. Dorongan naluri
Ada tujuh macam dorongan naluri yaitu sebagai berikut :
a. Dorongan untuk mempertahankan hidup
b. Dorongan sense atau perasaan manusia
c. Dorongan untuk berusaha dalam mencari makan
d. Dorongan untuk bergaul atau berinteraksi dengan sesame manusia
e. Dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya
f. Dorongan dalm mewujudkan atau menciptakan keindahan
g. Dorongan untuk berbakti
P. FAKTOR-FAKTOR YANG MENJADI DASAR KEPRIBADIAN
Dengan
proses sosialisasi , individu berkembambang menjadi suatu pribadi .
pribadi tersebut merupakan kesatuan integral dari sifat-sifat individu
yang berkembang melalui proses sosialisasi.
Menurut F.G robins ada lima factor yang menjadi dasar terbentuk kepribadian ,
a. Sifat dasar
Merupakan
keseluruhan poensi-potensi yang di warisi oleh seseorang ayah maupun
ibu , sifat dasar tersebut di peroleh pada saat konsepsi .
b. Lingkungan prenatal
Merupakan
lingkungan dalam kandungan ibu. Pada periode ini , individu mendapatkan
pengaruh-pengaruh tidak langsung dari ibu. Pengaruh-pengaruh itu antara
lain :,
a. Struktur tubuh ibu merupakan kondisi yang mempengaruhi pertumbuhan bayi dalam kandungan
b. Beberpa
jenis penyakit seperti diabetes , kanker , secara tidak lngsung
berpengaruh tehadap perkembangan mental , penglihatan , dan pendengaran
si bayi.
c. Gangguan pada kelenjar endokrin , kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran untuk mengalirkan hasil sekresinya. Gangguan ini dapat mengakibatkan ketrbelakangan perkembanagn anak.
d. Shock pada saat melahirkan dapat mempengaruhi keadaan pada anak. Hal ini mengakibatkan kelainan pada si anak .
c. Perbedaan perorangan atau perbedaan individu
Perbedaan
ini meliputi perbedaan-perbedaan cirri fisik , seperti warna mata ,
warna kulit , warna rambut , bentuk badan , ciri-ciri peroranagn dan
social.
d. Lingkungan
Merupakan
segala kondisi di sekeliling individu yang mempengaruhi proses
sosialisasi. Lingkungan dapat di bedakan menjadi tiga , yaitu sebagai
berikut :
1. Lingkungan alam
Lingkungan alam merupakan keadaan flora dan fauna serta iklim di sekitar individu.
2. Lingkungan kebudayaan
Merupakan cara hidup masyarakat tempat individu itu hidup. Kebudayaan itu mempunyai aspek material , dan aspek nonmaterial.
3. Manusia lain dan masyarakat
Pengaruh manusia lain dan masyarakat dapat mendorong atau justru membatasi proses sosialisasi.
e. Motivasi
Merupakan
kekuatan dari dalam individu yang mendorong indvidu tersebut untuk
berbuat sesuatu. Dorongan adalah ketidakseimbangan dalam diri individu.
Q. FAKTOR PEMBENTUK KEPRIBADIAN
Empat factor penting yang menentukan kepribadian , yaitu sebagai berikut :
1. Warisan biologis
Sifat-sifat biologis manusia yang bersifat warisan memberikan andil besar pada tahap pertama perkembangan kepribadian sesorang.
2. Lingkungan alam
Factor
ini turut pula menentukan corak kepribadian seseorang , hal ini
dikarenakan lingkungan menetukan tingkat kebutuhan yang harus di capai
untuk memenuhi kebutuhan pokok dan mempertahankan hidup ,
3. Lingkungan kebudayaan
Lingkungan
kebudayaan seseorang turut juga mempengaruhi pola pembentukan
kepribadian seseorang . untuk dapat hidup dan bergaul dengan baik dalam satu kebudayaan tertentu, semua masyarakat mengembangkan tipe kepribadian tertentu yang selaras dengan kebudayaan mereka.
4. Lingkungan social
Perkembangan kepribadian manusia sebagian besar merupakan produk yang di peroleh dalam suatu kelompok. Nilai , norma dan kepercayaan yang ada dalam suatu kelompok juga membantu terbentuknya kepribadian.
R. BENTUK-BENTUK INTERAKSI SOSIAL
Berikut ini adalah pola hubungan interaksi social yang bersifat assosiatif.
a. Kerja sama
Adalah bergabungnya orang-perorangan atau sekelompok manusia untuk mencapai tujuan bersama. Menurut
Charles H.Cooley , kerja sama akan terjadi jika orang menyadari bahwa
mereka mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri
sendiri untuk memenuhi kepentingannya yang sama melalui kerja sama ,
kesadaran akan adanya kepentingan-kepentingan yang sama dan adanya
organisasi.
Dapat disimpulkan kerja sama terjadi karena di dorong oleh factor-faktor sebagai berikut :
1. Adanya kesamaan rencana dan tujuan di antara individu
2. Adanya pengertian tentang perlunya kerja sama
3. Adanya kemampuan untuk menciptakan rencana dan melaksanakannya
4. Adanya pengetahuan yang cukup dan pengendalian diri yang memadai
5. Terdapat rencana yang baik , sistematis , dan mempunyai arah serta tujuan
6. Terciptanya suasana yang menyenangkan di antara pelaku keja sama.
Berdasarkan pelaksanaa, bentuk kerja sama dapat dibedakan menjadi lima yaitu sebagai berikut :
1. Bargaining
, merupakan bentuk pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang
dan jasa antara dua organisasi atau lebih. Contoh , bargaining antara
Indonesia , Jepang , dan korea selatan dalam pertukaran komoditas bahan
baku industry dengan hasil-hasil produksi dua Negara tersebut.
2. Kooptasi
, merupakan suatu proses penerimaan unsure-unsur baru dalam
kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi sebagai
salah satu cara untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan.
3. Koalisi
, merupakan kombinasi antara dua organisasi yang mempunyai tujuan yang
sama. Keadaan yang tidak stabil dapat di hasilkan koalisi untuk
sementara waktu. Hal ini di sebabkan karena dua buah organisasi atau
lebih kemungkinan mempunyai struktur yang tidak sama antara satu dan
yang lainnya.
4. Joint venture , meruapakan kerja sama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu dengan system bagi hasil.
5. Kerukunan
, mencakup gotong royong dan tolong menolong. Gootng royong merupakan
bentuk kerja sama tradisional pada masyarakat Indonesia pada umumnya.
b. Akomodasi
Menurut Kinball Young dan Raymond W.Mack , istilah akomodasi di gunakan dalam dua pengertian , yaitu sebagai berikut :
1. Menunjuk
pada suatu keadaan , yaitu suatu usaha menciptakan keseimbanagn dalam
interaksi antara individu maupun antara kelompok manusia yang berkaitan
dengan pelaksanaan norma social dan nilai social yang berlaku di dalam
masyarakat.
2. Menunjuk
pada suatu proses , yaitu suatu usaha manusia untuk meredakan suatu
pertentanagn agar tercapai kestabilan kembali. Akomodasi mempunyai
tujuan yang berbeda-beda sesuai dengan situasi yang di hadapinya yaitu :
1. Untuk mengurangi pertentangan antara orang-perorangan atau sekelompok manusia sebagai akibat perbedaan paham
2. Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu
3. Untuk
menciptakan kerja sama di antara kelompok social yang hidupnay terpisah
akibat perbedaan factor kebudayaan dan social psikologis
4. Mengusahakan pelebaran di antara kelompok-kelompok yang terpisah.
- Sebagai suatu proses , akomodasi mempunyai beberapa bentuk , yaitu sebagai berikut :
1. Coercion
, merupakan bentuk akomodasi yang prosesnya di laksanakan karena adanya
paksaan. Dalam coercion , salah satu pihak berada dalam keadaan yang
lemah bila di bandingkan dengan pihak yang lain.
2. Kompromi
, dalam kompromi masing-masing pihak yang terlibat saling mengurangi
tuntutannya , agar tercapai suatu penyelesaian bersama , terhadap
perselisihan yang ada.
3. Arbitrase
, merupakn cara untuk mencapai kompromi dengan jalan meminta bantuan
pihak ketiga yang di pilih oleh kedua belah pihak atau oleh badan yang
kedudukannya lebih tinggi daripada pihak-pihak yang bertikai.
4. Mediasi
, merupakan suatu cara menyelesaikan konflik menyerupai aebritase
dengan jalan , meminta bantuan pihak ketiga yang netral dan bertindak
sebagai penasihat tanpa mempunyai wewenang untuk memberikan keputusan,
5. Konsiliasi
, merupakan suatu usaha mempertemukan keinginan – keinginan pihak yang
bertikai untuk mencapai persetujuan bersama. Bentuk konsiliasi ini lebih
lunak dibandingkan coercion karena membuka kesempatan bagi pihak-pihak
yang bersangkutan untuk mengadakan asimilasi atau penyesuaian.
6. Toleransi
, merupakan suatu bentuk akomodasi tanpa adanya persetujuan formal
dalam wujud saling menghargai , saling menghormati , dan tidak saling
curiga. Toleransi kadang-kadang timbul secara tidak sengaja , ini di
sebabkan karena adanya watak orang-peroranagn atau kelompok manusia
untuk menghindarkan diri dari perselisihan.
7. Stalemate
, bentuk akomodasi dimana masing-masing pihak yang terlibat konflik
karena kekuatannya seimbang , kemudian terhenti pada suatu titik
tertentu untuk tidak melakukan pertentangan.
8. Ajudikasi
, merupakan suatu bentuk penyelesaian konflik melalui pengadilan.
Contoh , penyelesaian konflik kepemilikan pulai Ligitan dan Sipadan
antara Malasya dan Indonesia yang di menangkan oleh malasya melalui
mahkamah internasional.
c. Asimilasi ,
merupakan suatu proses social yang di tandai dengan adanya usaha untuk
mengurangi perbedaan yang terdapat di anatara individu atau kelompok dan
usaha untuk mempertinggi kesatuan tidak , sikap , serta proses-proses
mental dengan memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama.
- Menurut Koentjaraningrat ,asimilasi akan terjadi apabila terdapat :
1. Kelompok manusia yang berbeda kebudayaan
2. Pergaulan yang berlagsung secara intensif dan dalam jangka waktu yang panjang di antara kelompok-kelompok masyarakat.
3. Kebudayaan dari masing-masing kelompok masyarakat yang bertemu kemudian mengalami perubahan dan saling menyesuaikan diri.
- Proses asimilasi dapat terhambat karena factor-faktor sebagai berikut :
1. Terisolirnya kehidupan suatu golongan tertentu , misalnya golongan minoritas
2. Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang sedang dihadapi
3. Perasaan
takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang sedang di hadapi.
Perasaan ini timbul karena sering timbul prasangka-prasangka terhadap
kebudayaan lain.
4. Munculnya
sikap etnosentris, yaitu perasaan bahwa kebudayaan kelompoknyansendiri
di anggap lebih unggul daripada kebudayaan golongan lain.
5. Perbedaan warna kulit dan ciri-ciri fisik yang mencolok sifatnya.
6. Adanya perasaan yang tertanam kuat bahwa seseorang terikat pada kelompok dan kebudayaan kelompoknya sendiri
7. Apabila
golongan minoritas mengalami gangguan dari golongan yang berkuasa yang
menyebabkan timbulnya kebencian dari golongan minoritas terhadap
golongan mayoritas walaupun sebelumnya proses asimilasi antara mereka
sudah terjalin.
d. Akulturasi
, menurut Koentjaraningrat akulturasi terjadi apabila suatu kelompok
manusia dengan kebudayaan tertentu di hadapkan dengan unsure-unsur
kebudayaan asing , sehingga unsure-unsur kebudayaan asing itu lambat
laun di terima dan di olah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan
hilangnya kepribadian kebudayaan itu.
BENTUK – BENTUK INTERAKSI SOSIAL YANG MENGHAMBAT TERCIPTANYA LEMBAGA , KELOMPOK , DAN ORGANISASI KELOMPOK .
a. Persaingan
( kompetisi ) , merupakan suatu proses social yang di tandai dengan
adanya persaingan antar individu maupun kelompok dalam mencari
keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan dengan cara menarik perhatian
atau mempertajam prasangka tanpa menggunakan ancaman dan kekerasan.
Persaingan di hasilkan dalam beberapa bentuk , yaitu sebagai berikut :
1. Persaingan di bidang ekonomi , biasanya timbul ketika jumlah persediaan yang terbatas tdak seimbang dengan jumlah konsumen yang besar.
2. Persaingan untuk memperoleh kedudukan dan peranan , persaingan ini timbul karena adanya keinginan-keinginan dari tiap-tiap orang untuk mempunyai kedudukan dan peranan yang lebih tinggi dari kedudukan dan peranan yang di milikinya sekarang
3. Persaingan kebudayaan , keagamaan , pendidikan dan lembaga kemasyarakatan.
4. Persaingan ras yang terjadi karena perbedaan warna kulit , bentuk tubuh dan corak rambut.
- Persaingan pun mempunyai beberapa fungsi yaitu :
1. Menyalurkan keinginan individu dan kelompok yang bersifat kompetitif,
2. Merupakan
alat untuk mengadakan seleksi berdasarkan nkeahlian dan kemampuan
seseorang untk mendudukannya pada kedudukan dan peranan tertentu
3. Sebagai alat untuk menyaring golongan fungisional sehingga tercipta pembagian kerja yang efektif ,
4. Menyalurkan keinginan , kepentingan individu atau kelompok serta nilai-nilai dengan baik
Dengan demikian , persaingan akan menghasilkan :
1. Perubahan kepribadian seseorang , persaingan dapat memperluas pandanagn pengertian dan pengertahuannya.
2. Terciptanya
solidaritas kelompok , persaingan yang jujur akan menciptakan
solidaritas dalam kelompok , dimana masing-masing individu akan
menyesuaikan diri dengan individu lainnya dalam satu kelompok diri
sehingga tercapai keserasian.
3. Terjadinya disorganisasi , persainagn seringkali menyebabkan perubahan-perubahan dalam masyarakat.
b. Kontravensi
, merupakan suatu bentuk proses social yang berada di antara persaingan
dan persaingan dan pertikaian serta di tandai dengan adnya
gejala-gejala ketidakpastian mengenai diri seseorang .
Kontravensi
adalah suatu sikap mental yang tersembunyi terhadap orang lain atau
terhadap unsure-unsur kebudayaan golongan tertentu.
Kontravensi dibagi dalam tiga tipe , yaitu sebagai berikut :
1. Kontravensi antarmasyarakat
2. Antagonis keagamaan
3. Kontravensi inetelektual antara yang berlatar belakang pendidikan tinggi dan pendidikan rendah .
c. Pertentangan ,
merupakan suatu proses social yang di lakukan oleh seorang individu
,maupun kelompok yang beruasaha mencapai tujuan tertentu dengan cara
menantang pihak lawan melalui ancaman maupun kekerasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar